Benarkah Perlu Menentukan Tanggal baik untuk Pernikahan?

Benarkah Perlu Menentukan Tanggal baik untuk Pernikahan?

Menentukan Tanggal Baik untuk Pernikahan? Relevankah dengan Hukum Islam?

Menentukan tanggal untuk pernikahan adalah suatu hal yang lumrah dilakukan dalam proses persiapan sebuah pernikahan. Dalam budaya masyarakat ada yang memakai perhitungan primbon dan mitos tertentu. Namun, ada pula yang tidak memakai perhitungan dan hanya memakai tanggal yang dirasa baik, dan semua keluarga bisa hadir dalam pernikahan.

Menentukan tanggal baik untuk pernikahan dalam Islam sendiri tidak ada hukum yang mewajibkan. Hal ini dalam pandangan Islam dikhawatirkan penentuan tanggal akan mengarah pada hal yang dianggap syirik dan akan membayakan keimanan. Bagaimana cara pandang Islam sesungguhnya tentang penentuan tanggal pernikahan ini, simak yuk penjelasannya di bawah ini:

Hati-Hati Dalam Perhitungan Weton

Penentuan tanggal pernikahan selalu identik dengan perhitungan weton, neptu dan lain sebagainya seperti yang tertulis dalam buku primbon. Dalam budaya Jawa perhitungan ini masih sangat kental sekali. Apabila perhitungan tidak sesuai atau pun hasilnya tidak baik, maka pernikahan bisa terancam gagal. 

Dalam hukum Islam tidak ada anjuran untuk menentukan tanggal pernikahan berdasarkan perhitungan tersebut. Malah untuk hal tersebut dianjurkan untuk sangat berhati-hati bahkan dihindari. Sebab perhitungan semacam itu akan mengarah pada sebuah ramalan. Padahal nasib dan jodoh seseorang tidak ada hubungannya dengan weton dan lainnya. Mempercayai sebuah ramalan juga tidak diperbolehkan dalam Islam.

Berujung Syirik

Karena alasan di atas, maka sangat dikhawatirkan perhitungan yang dilakukan akan mengarah kepada hal yang berbau syirik. Lebih mempercayai ramalan primbon tentang jodoh dan kehidupan yang akan datang sudah menjadi tanda tidak percaya akan ketentuan Tuhan.

Melawan Keyakinan

Pada dasarnya perhitungan semacam itu adalah warisan jaman jahiliyah sebelum datangnya Islam. Bahkan pada jaman dahulu terdapat mitos bahwa menikah pada bulan Syawal adalah hal yang buruk. Semenjak kedatangan Islam semua hal tersebut berusaha untuk ditiadakan agar tidak lagi percaya pada sesuatu yang tidak pasti dan melawan ketentuan Tuhan. Keyakinan akan hasil perhitungan memang tidak bisa seratus persen dihilangkan mengingat hal tersebut telah menjadi budaya warisan dari generasi ke generasi.

Pada Dasarnya Semua Tanggal Adalah Baik

Terdapat tanggal, hari atau bulan yang tidak baik untuk melakukan pernikahan adalah buah keyakinan seseorang karena telah mempercayai tentang perhitungan menurut primbon. Namun, meskipun dianggap tidak bisa dijadikan acuan, hal tersebut harus dihormati karena keyakinan seseorang tentang suatu hal memang kadang berbeda. Yang perlu Anda yakini adalah bahwa semua tanggal pada semua bulan adalah tanggal yang baik. Percaya bahwa perhitungan tentang jodoh, nasib dan lain-lain berdasarkan tanggal hanya akan membuat ragu terhadap ketentuan yang telah digariskan Tuhan.

Islam bukanlah agama yang selalu memaksakan untuk mengubah sesuatu yang dianggap bertentangan dengan ajaran agama. Semuanya butuh proses untuk menjadi baik dan meninggalkan hal yang tidak sesuai.Begitu juga dengan menentukan tanggal baik untuk pernikahan yang menggunakan perhitungan Jawa yang sering membuat pertentangan antara keluarga jika tidak ada kecocokan. Secara perlahan Islam ingin mengubah keyakinan tersebut bahwa tanggal baik tidak harus selalu ditentukan dengan perhitungan. Menghindari syirik adalah tujuan yang ingin dicapai dan menancapkan keyakinan bahwa semua tanggal tidak ada yang buruk untuk pernikahan. Jika pun ada sesuatu yang buruk berkenaan dengan pengambilan tanggal tersebut, adalah bagian dari takdir kehidupan yang memang harus dilalui. Demikian, semoga artikel ini bermanfaat.