5 Hidangan Pernikahan Adat Betawi Yang Wajib Ada

5 Hidangan Pernikahan Adat Betawi Yang Wajib Ada

Di zaman modern ini suksesnya suatu acara pernikahan dilihat dari banyak faktor. Salah satu hal yang sering menjadi fokus utama dalam acara kawinan adalah hidangan pada pesta pernikahan tersebut. Biasanya jenis hidangan yang disajikan untuk tamu, berkaitan dengan adat pernikahan tersebut. Ada beberapa hidangan wajib yang harus ada pada acara pernikahan, karena hidangan tersebut memiliki makna tersendiri. Masyarakat Betawi memiliki hidangan yang unik pada acara pernikahan mereka. Hidangan tersebut bahkan sudah sangat populer di Indonesia. Pada artikel kali ini, kami akan merangkum 5 jenis hidangan pernikahan adat Betawi yang wajib ada.

Roti Buaya

Roti buaya merupakan salah satu hidangan yang wajib anda di setiap pesta pernikahan masyarakat Betawi. Roti buaya ini sudah menjadi ikon pada acara pernikahan tersebut. Pada acara adat pernikahan Betawi, roti buaya ini dibawa oleh pengantin pria untuk diserahkan kepada pengantin wanita. Tentunya roti buaya tersebut dibuat bukan untuk gaya gayaan saja. tetapi ada makna mendalam dibalik kehadiran roti buaya tersebut. Roti buaya ini bagi masyarakat Betawi dipandang sebagai lambang kesetiaan bagi pasangan. Selain itu roti buaya ini juga disimbolkan sebagai lambing kesabaran, layaknya buaya yang sabar menantikan mangsanya. Beberapa sumber menyebutkan bahwa roti buaya ini sebagai simbol dari kejantanan dan kesejahteraan. 

Nasi Jotan

Hidangan kuliner lain yang juga wajib ada pada setiap acara pernikahan masyarakat Betawi adalah Nasi Jotan. Nasi Jotan ini berbeda dengan nasi pada umumnya, karena disajikan dengan bentuk komplit. Pada nasi ini biasanya terdiri dari nasi putih, ketan kuning, tumis buncis, acar wortel, daging sapi, ikan bakar, daging sapi atau ayam, dan juga serundeng. Nantinya nasi jotan ini ditaruh dalam wadah berupa kotak nasi. Nasi Jotan ini disiapkan sebelum acara pernikahan dimulai. Nantinya mempelai wanita akan membagikan nasi jotan tersebut kepada para tetangga dan tokoh masyarakat, yang hadir ke acara pra-nikah tersebut.  Nasi Jotan ini sebagai simbol undangan kepada orang orang yang dituakan. 

Sayur Besan

Selain roti buaya jenis hidangan lain yang juga selalu ada pada setiap acara pernikahan adat betawi adalah sayur besan. Sayur besan merupakan jenis sayur yang terdiri dari terubuk, buncis, wortel, soun, dan juga kentang. Sayuran ini disajikan dengan kuah santan berwarna kuning, serta memiliki aroma yang sangat khas. Sayur besan ini dihidangkan oleh keluarga mempelai wanita. Hidangan ini diberikan setelah acara pernikahan selesai. Makna dari sayur besan ini, adalah sebagai isyarat bahwa orang tua pengantin pria menjadi keluarga orang tua pengantin wanita, dalam artian sebagai besan. Sayur besan ini sangat khas, karena dilengkapi dengan rempah rempah berupa kunyit.

Kue Bacot

hidangan pernikahan adat Betawi lain  yang juga wajib ada pada setiap pesta pernikahan adalah kue bacot. Kata bacot pada kue ini memiliki arti khusus. Di masyarakat umum bacot diartikan sebagai banyak bicara. Pada kue bacot ini, juga artinya demikian. Kue bacot akan diberikan oleh mempelai wanita kepada mempelai pria. Nantinya mempelai pria akan membagikan kue tersebut kepada keluarganya. Kue ini melambangkan bahwa mempelai pria sedang mengumumkan bahwa akan ada pernikahan dalam waktu dekat. Dengan demikian keluarga mempelai pria  diharapkan bersiap menyambut pernikahan tersebut. Jadi kue bacot ini hadir sebagai simbol bahwa mempelai pria akan mengadakan acara pernikahan.

Dodol

Jenis hidangan tambahan yang juga selalu ada pada setiap acara pernikahan masyarakat Betawi adalah dodol. Dodol ini disebut juga sebagai hantaran wajib pada acara pernikahan. Makna dari dodol ini dilihat dari teksturnya. Sebagaimana kita tahu bahwa tekstur dodol sangat lengket. Oleh karena itu dodol dilambangkan sebagai lekatnya hubungan antara keluarga dan kerabat, dan juga keluarga kedua mempelai selama lamanya. Dodol tersebut harus dibuat dari bahan ketan asli, gula merah, dan juga kelapa. Dodol ini wajib dimasak pada kayu bakar selama 10 jam. lamanya proses pembuatan dodol tersebut juga sebagai lambing dari kerja keras untuk menghasilkan hubungan yang harmonis. Itu lah beberapa jenis hidangan pernikahan adat Betawi yang wajib ada.