Kotak Di Pesta Pernikahan, Milik Pengantin atau Orang Tua?

Kotak Di Pesta Pernikahan, Milik Pengantin atau Orang Tua?

Tidak hanya status yang sah saja, namun biasanya ada hal lain juga yang sangat ditunggu-tunggu oleh para calon pengantin. Ya, hal tersebut adalah amplop pernikahan. Namun yang menjadi pertanyaannya kini adalah amplop tersebut sebenarnya hak siapa sih? Milik orang tua atau pengantin? Yuk simak ulasan berikut ini.

Siapa yang Sangat Mendominasi Terhadap Penyelenggaraan Pernikahan?

Nah, hal yang satu ini adalah mengenai dana pernikahan. Anda dan pasangan tentunya harus mengetahui dengan baik siapa saja yang memang berperan dalam menyumbang dana pernikahan. Tentunya hal ini dilakukan agar lebih legawa terhadap penentuan siapa yang memang berhak terhadap kotak amplop pernikahan. Anda harus bisa memperhitungkan siapa saja yang cukup mendominasi dalam memberikan dana pernikahan. 

Misalnya pasangan merupakan pihak yang sangat dominan menyiapkan dana pernikahan, maka hal ini dapat dijadikan sebagai alasan mengklaim kepemilikan uang amplop pernikahannya. Tetapi ketika yang mendominasinya adalah salah satu dari pihak orang tua, maka anda perlu berbesar hati ketika mereka meminta sejumlah uang pernikahan. Yang pasti untuk mengkomunikasikan hal ini kepada orang tua, maka perlu disampaikan dengan sopan dan bijak. 

Bagilah dengan Porsi Tertentu

Nah, tentunya hal ini bisa dijadikan sebagai solusi terbaik dan paling aman karena amplop pernikahan dibagi rata. Anda dan pasangan dapat mendiskusikan untuk persentasenya, contohnya 30% untuk setiap pihak orang tua dan 40% untuk anda dan pasangan.

Tetapi terkadang hal ini dapat memicu konflik ketika salah satu dari pihak orang tua mengklaim jika lebih banyak membiayai acara pernikahan. Maka dari itu, ketika ingin menyampaikan usulan tersebut, anda perlu memberikan pemahaman dengan baik yang disertai alasan kenapa anda memilih pembagian yang seperti ini.

Melihat Tamu Siapa yang Banyak Diundang

Sebenarnya melalui jumlah tamu yang memang paling banyak hadir dan diundang ke dalam prosesi pernikahan juga dapat dijadikan sebagai patokan mengenai hak uang pernikahan. Contohnya saja tamu undangan merupakan mayoritas dari pihak orang tua pengantin wanita, maka sebaiknya amplop pernikahan tersebut bisa dialokasikan secara lebih kepada mereka.

Mengikhlaskan Amplop Pernikahan kepada Orang Tua

Anda dan pasangan juga dapat mengambil sikap agar bisa mengikhlaskan uang sumbangan yang ada di acara pernikahan kepada orang tua serta tidak mengambil uang tersebut sepeser pun. Yang pasti hal ini bisa dilakukan agar dapat meminimalkan konflik yang terjadi karena permasalahan keuangan.

Sebenarnya mempertimbangkan hal tersebut tidak melulu disikapi secara negatif ya. Terlebih lagi ketika anda berpandangan jika peran kedua orang tua mengantarkan pasangan ke pernikahan harus diapresiasi dengan cara menyerahkan hasil pemberian para tamu kepada mereka. Ditambah lagi ketika anda dan pasangan mempunyai anggapan jika memulai kehidupan baru berdua bersama pasangan dapat dimulai setelah menikah akan membuat kemandirian anda semakin terbentuk. 

Mengajukan Permintaan Mengenai Amplop Pernikahan

Terlepas siapa yang memang paling banyak menyumbang untuk melaksanakan pernikahan, sebenarnya anda juga dapat mengajukan permintaan mengenai uang amplop pernikahan. Anda bisa menyampaikan kepada para orang tua agar meminta uang sumbangan acara pernikahan sebagai modal awal kehidupan dalam berumah tangga. Pastinya setiap pasangan memahami jika biaya yang dikeluarkan keduanya begitu banyak terkuras dalam memenuhi kebutuhan pernikahan.

Tak jarang pula hal ini juga dapat menguras tabungan keduanya. Sehingga mengajukan permintaan agar menjadikan uang pernikahan sebagai modal pernikahan harus dilakukan jika memang benar-benar diperlukan oleh pasangan. Yang pasti bersikap terbuka terhadap orang tua mengenai hal tersebut cukup dibutuhkan, lho.

Persoalan tentang uang pada dasarnya merupakan topik yang cukup sensitif untuk dibahas. Tetapi ketika topik mengenai amplop pernikahan tidak anda diskusikan sebelumnya, hal ini justru dapat menjadi permasalahan baru lho di awal pernikahan. 

Maka dari itu, membicarakan hal yang satu ini dari awal bisa meminimalkan konflik mengenai kepemilikan uang amplop nikah lho di kemudian hari. Selain itu ketika ingin membahas topik ini, maka harus dibahas dengan kepala dingin yang disertai pula sikap yang manis ya kepada kedua pihak dari orang tua.Setelah mengetahui berbagai pembahasan yang telah dipaparkan di atas, bagaimana sudah tahu kan milik siapakah amplop pernikahan ini? Semoga bisa menginspirasi!