Ritual Sebelum Akad Nikah Menurut Adat Jawa

Ritual Sebelum Akad Nikah Menurut Adat Jawa

Inilah 7 Hal yang Perlu Dilakukan Sebelum Akad Nikah Dalam Adat Jawa

Prosesi pernikahan adat Jawa dinilai sakral dan menarik. Untuk Anda yang berencana menikah dengan adat Jawa, pastikan Anda tahu susunan-susunannya. Ada banyak hal yang perlu dilakukan sebelum akad nikah dalam adat Jawa. Nah, pada artikel ini, kami akan mengupas semuanya untuk Anda.

Adapun beberapa prosesi yang wajib Anda ketahui sebelum akad nikah adalah sebagai berikut:

Nglamar

Ritual nglamar dikenal juga dengan istilah pinangan. Acara ini dimulai dengan kedatangan calon pengantin pria kepada keluarga calon pengantin wanita. Tujuannya adalah untuk menanyakan kesediaan calon pengantin wanita dan keluarganya untuk melangsungkan acara pernikahan. Pada acara ini, kedua keluarga akan mendiskusikan terkait acara selanjutnya. 

Seserahan

Seserahan dalam adat Jawa tidak hanya dilangsungkan pada acara pernikahan. Seserahan juga biasa dilakukan jauh hari sebelum prosesi pernikahan. Pada ritual ini, calon pengantin pria dan keluarga mengantarkan barang-barang kepada calon pengantin wanita. Barang tersebut meliputi cincin, kue-kue, dan sejumlah uang. 

Seserahan yang diberikan ini berupa bantuan untuk resepsi. Biasanya dilengkapi juga dengan bahan-bahan pokok makanan. 

Memasang Tarub dan Bleketepe

Calon pengantin wanita biasanya akan memasang tarub dan blekepete. Pemasangan dilakukan sebelum prosesi pernikahan. Tarub dan Blekepete ini memiliki makna bagi masyarakat Jawa. Makna yang terkandung yaitu perlindungan dari Tuhan untuk menolak godaan pada saat upacara pernikahan. 

Tarub yaitu gapura yang terbuat dari anyaman daun kelapa. Kemudian, dipasangkan kerangka yang terbuat dari bambu, atau dikenal dengan sebutan blekepete. Pada bagian kiri dan kanan biasanya dipasang pohon pisang yang sedang berbuah. Pohon pisang tersebut disebut sebagai tuwuhan yang dipasang di pintu masuk rumah. 

Siraman Menjelang Acara Besar

Siraman diambil dari kata siram, yang berarti mandi. Acara ini dilakukan sebelum memulai pernikahan. Tujuannya prosesi ini untuk membersihkan kedua calon pengantin sebelum upacara sakral. Calon pengantin akan disiram oleh 7 orang berbeda. Tujuh yang dimaksud di sini adalah “pitu”, yaitu pitulungan atau pertolongan. 

Siraman dilakukan di kamar mandi atau halaman rumah. Alat-alat yang perlu disiapkan seperti tempat air, kembang setaman, gayung, handuk, dan kendi. 

Prosesi Paes/Ngerik

Setelah acara siraman, dilanjutkan dengan proses paes/ngerik. Tujuan acara ini yaitu mengerik atau menghilangkan rambut halus di wajah calon pengantin wanita. Prosesi paes dilakukan oleh pamaes, atau ibu calon mempelai wanita. 

Dodol Dawet

Dodol dawet adalah acara selanjutnya setelah prosesi paes. Acara ini dimulai dengan ibu calon pengantin wanita berjualan dawet cendol di halaman rumah. Sementara bapak mempelai calon pengantin wanita memayungi istri yang sedang berjualan. Sementara pihak pembeli adalah keluarga yang hadir. Pembayaran biasanya dilakukan dengan sebuah kreweng atau pecahan genting. 

Acara Midodareni

Midodareni adalah acara silaturahmi kedua keluarga besar. Keluarga calon pengantin pria akan berkunjung ke rumah calon pengantin perempuan. Prosesi Malam Midodareni biasanya diadakan sebelum pernikahan dimulai. Atau tepatnya satu hari sebelum acara pernikahan berlangsung. Malam Midodareni dianggap baik oleh masyarakat Jawa. Malam ini bahkan dimaknai sebagai turunnya bidadari dari langit. 

Setelah prosesi di atas selesai, kemudian dilanjutkan pada prosesi acara pernikahan. Keesokan harinya. Demikian ulasan informasi ritual yang perlu dilakukan sebelum akad nikah dalam adat Jawa. Semoga penjelasan di atas bermanfaat untuk Anda yang berencana menikah dengan prosesi adat Jawa. Pastikan semua susunannya sesuai agar prosesi berjalan lancar.